Misteri The Watcher Surat Kaleng Di 657 Boulevad
Derek dan Maria Broaddus yakni pasangan suami-istri asal AS yang gres saja membeli rumah di 657 Boulevard, New Jersey, AS, pada bulan Juni 2014. Rencananya mereka berdua bakal memakai rumah tersebut sebagai kediaman gres mereka dan tiga anak mereka. Namun mereka tidak pernah menyangka bahwa rumah gres tersebut bakal menjadi awal mula dari pengalaman mencekam mereka.
Semuanya bermula ketika Derek sedang berada di rumah barunya untuk mengecat dindingnya sebelum sanggup ditempati. Segalanya nampak berjalan baik-baik saja sampai kemudian Derek memutuskan untuk iseng mengecek kotak pos di rumah barunya. Saat ia mengintip cuilan dalamnya, ia merasa kaget sebab ternyata ada sepucuk amplop putih dengan goresan pena alamat tujuan “Pemilik Baru”.
Merasa penasaran, Derek pun kemudian membuka amplop tersebut dan membaca surat yang tersimpan di dalamnya. Pada awalnya surat tersebut dibuka dengan kata sambutan kepada sang pemilik gres rumah 657 Boulevard. Namun semakin usang Derek membaca, isi suratnya terasa semakin menakutkan.
Di dalam surat tersebut, penulisnya bercerita jikalau rumah tersebut sudah berusia 110 tahun dan ia bertugas untuk mengawasi rumah yang sama dari kejauhan. Ia juga bercerita jikalau semenjak tahun 1920, kakek dan ayahnya sudah bertindak sebagai pengawas rumah tersebut. Penulis surat tersebut kemudian mengklaim jikalau ia tahu Derek berencana merobohkan rumah 657 Boulevard dengan santunan kontraktor dan meminta Derek tidak melakukannya.
Ia kemudian memperingatkan jikalau ia tahu bahwa Derek mempunyai tiga orang anak. Walaupun sang penulis surat tidak mengeluarkan pesan bahaya secara terang-terangan jikalau ia berencana mencelakakan anak-anaknya, fakta bahwa sang penulis tahu mengenai jumlah anak Derek tak pelak membuatnya merasa khawatir.
Di cuilan simpulan surat, ia kemudian menyiratkan bahwa ia kerap melintas di depan 657 Boulevard sambil mengendarai mobil. Surat tersebut kemudian ditutup dengan kalimat “ayo mulai pestanya” beserta goresan pena The Watcher (Sang Pengawas) di cuilan tanda tangan pengirimnya.
Begitu Derek selesai membaca surat tersebut, ia eksklusif memadamkan lampu untuk melihat apakah ada cahaya kendaraan beroda empat yang terlihat, namun ia tidak menemukannya. Derek kemudian bergegas pulang ke rumah dan merasa lega begitu mengetahui jikalau semua anggota keluarganya masih selamat.
Meskipun begitu, tetap saja Derek merasa cemas sebab pengirim surat tersebut nampaknya mempunyai niat kurang baik terhadap Derek dan keluarganya. Ia pun kemudian melaporkan hal ini kepada polisi. Namun sebab sang pengirim surat belum melaksanakan pelanggaran aturan apa-apa, polisi hanya sekedar meminta Derek untuk bersikap waspada kepada para tetangganya.
Derek juga menghubungi keluarga Woods selaku penghuni usang rumah ini. Namun mereka juga mengaku tidak tahu menahu soal surat ini. Mereka hanya menjelaskan jikalau 23 tahun sebelumnya, mereka juga sempat mendapatkan surat serupa.
Seusai kejadian tersebut, Derek menjelma sosok yang amat paranoid. Ia membatalkan perjalanan bisnis ke luar kota yang sudah direncanakannya semenjak jauh-jauh hari. Setiap kendaraan beroda empat yang melintas di dekatnya ia perhatikan dengan tatapan curiga. Anak-anaknya ia larang bepergian tanpa pengawasannya.
Datangnya Surat Kedua
Kondisi tersebut terus berlanjut sampai beberapa minggu. Karena tidak ada kejadian mencurigakan yang terjadi, nampaknya surat tersebut hanyalah hasil kerja orang iseng semata. Namun periode penuh ketakutan yang harus dilalui oleh Derek dan Maria kembali dimulai sehabis Maria tanpa sengaja menemukan sepucuk amplop putih di kotak pos rumah mereka. Kali ini disertai dengan nama mereka berdua sebagai nama penerimanya.
Saat surat dalam amplop tersebut mulai dibaca, surat tersebut kembali dibuka dengan kalimat sambutan selamat tiba kepada Derek dan Maria. Namun kalimat-kalimat kelanjutannya menciptakan bulu kuduk Derek dan Maria merinding. Dalam surat yang sama, sang penulis surat mengaku jikalau ia mengawasi mereka ketika sedang memindahkan barang-barang ke dalam rumah.
Sang penulis surat kemudian menyiratkan bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di dalam tembok dan menunggu untuk ditemukan. Ia juga memperingatkan kepada Derek dan Maria supaya tidak membiarkan belum dewasa mereka bermain di ruang bawah tanah, atau mereka bakal merasa sangat ketakutan.
Sang penulis surat kemudian menjelaskan bahwa ia senantiasa pengawasi acara keluarga Broaddus dari luar jendela-jendela rumah mereka. Ia kemudian menegaskan bahwa 657 Boulevard yakni cuilan dari hidup dan obsesinya, sambil mencela keluarga Broaddus dan para penghuni rumah terdahulu sebagai orang-orang yang tamak. Surat ini kemudian ditutup dengan kalimat “kau tahu jikalau saya mengawasimu”.
Seperti surat yang pertama, surat kedua kembali menjadikan kekhawatiran luar biasa bagi Derek dan Maria. Terlebih sebab di dalam surat kali ini, sang pengirim sudah mengetahui hal-hal pribadi mereka menyerupai nama. Mereka pun kembali melaporkan temuan ini kepada polisi. Namun polisi gagal menemukan alamat pelaku dan hanya mengetahui jikalau surat ini sempat melewati kantor pos di Kerany, New Jersey.
Ketika polisi gagal membantu Derek mengungkap misteri ini, Derek pun mulai menaruh kecurigaan kepada orang-orang yang tinggal sekompleks dengannya. Salah satu keluarga yang dicurigai Derek yakni keluarga Langfords yang diketahui sudah tinggal di kompleks ini semenjak tahun 1960-an dan bersikap tertutup kepada para tetangga sekitarnya.
Merasa khawatir akan keselamatan belum dewasa mereka kelak, Derek dan Maria berhenti membawa belum dewasa mereka untuk menginap di 657 Boulevard. Saat malam tiba, ia tidur di ruang tamu sambil tetap memasang perilaku waspada. Ia juga menyewa detektif swasta untuk memata-matai kediaman Langfords dengan impian sanggup menerima kepastian jikalau pengirim surat teror ini memang benar merupakan anggota keluarga Langfords.
Saat Derek merasa semakin frustrasi, ia nekat mengirim surat kepada keluarga Langfords berisi bahaya jikalau ia bakal aben rumah mereka. Namun keluarga Langfords tidak menggubris isi surat tersebut. Derek bahkan nekat mengambil sampah botol plastik milik keluarga Langfords untuk dilakukan tes DNA. Namun upaya Derek sekali lagi menemui jalan buntu sebab DNA yang ditemukan pada botol tidak cocok dan DNA pada surat.
Namun kecurigaan Derek pada keluarga Langfords masih belum surut. Ia sekarang menyewa pengacara Lee Levitt supaya ia sanggup berbicara secara eksklusif dengan mereka. Namun di hadapan Derek, keluarga Langfords bersikeras jikalau mereka bukanlah pengirim surat misterius tersebut.
Teror Surat Ketiga
Saat Derek sedang dilanda kebingungan itulah, ia kembali mendapatkan kiriman surat misterius. Isi surat yang satu ini sedikit lebih sulit dipahami sebab sang pengirim mengeluh jikalau rumah 657 Boulevard tidak mau lagi menganggapnya sebagai sahabat. Ia kemudian meminta kepada keluarga Broaddus supaya lebih sering berada di dalam rumah.
Sementara itu di luar rumah, penyelidikan terkait perkara ini masih terus berlanjut. Polisi melaksanakan interogasi kepada orang-orang yang dulu berminat membeli rumah ini dan mungkin mempunyai niat mengusir keluarga Broaddus. Namun lagi-lagi penyelidikan yang mereka lakukan gagal menemukan titik terang. Polisi hasilnya memutuskan untuk angkat tangan dan meminta keluarga Broaddus menuntaskan perkara ini sendiri.
Merasa khawatir jikalau pengirim surat ini memang benar-benar mempunyai niat yang tidak baik, keluarga Broaddus hasilnya menjual rumah 657 Bouelvard dan pindah ke kediaman milik sanak familinya. Namun sebab kisah mengenai surat misterius tersebut sudah terlanjur beredar, tidak ada orang yang berminat untuk membeli rumah ini.
Saat kisah mengenai rumah 657 Boulevard kian meluas, polisi terpaksa kembali turun tangan sebab para keluarga yang kebetulan menghuni kompleks yang sama sekarang merasa khawatir kalau-kalau merekalah yang bakal menjadi sasaran berikutnya. Saat sedang melaksanakan penyelidikan inilah, polisi menemukan jikalau ternyata ada keluarga lain yang rumahnya tidak jauh dari 657 Boulevard pernah mendapatkan kiriman surat kaleng serupa.
Saat polisi tengah melaksanakan penelusuran di jalanan, mereka memergoki sebuah kendaraan beroda empat yang terlihat mencurigakan. Polisi lantas membuntuti kendaraan beroda empat tersebut sampai kembali ke rumahnya. Rumah tersebut ternyata dihuni oleh seorang wanita yang di masa kemudian pernah berpacaran dengan seorang pria.
Yang menciptakan polisi merasa takjub yakni laki-laki tersebut diketahui pernah tinggal di bersahabat 657 Boulevard. Ia juga diketahui mempunyai hobi bermain game bertema kekerasan, di mana salah satu abjad dalam game kegemarannya diketahui menyandang nama The Watcher. Namun dikala polisi menanyai laki-laki tersebut, polisi gagal memaksanya mengaku ataupun menerangkan jikalau memang dialah pelaku pengiriman surat kaleng.
Kalau berdasarkan anda sendiri, apakah laki-laki ini memang merupakan identitas orisinil dari The Watcher? Atau jangan-jangan The Watcher aslinya bukanlah insan biasa, melainkan sosok dengan diam-diam mistik yang mempunyai ikatan tertentu dengan rumah 657 Boulevard? Pada akhirnya, misteri surat kaleng ini tidak pernah terjawab dan tabir gelap yang menyelimuti identitas The Watcher tetap menjadi misteri.
referensi:
https://www.dailymail.co.uk/news/article-3148988/New-twist-Watcher-mystery-No-copies-threatening-letters-no-summons-served-former-residents-insist-no-stalker-family-demanding-triple-1-35m-sale-price.html
https://mysteriousuniverse.org/2019/02/the-mysterious-watcher-of-westfield/
https://mysteriousuniverse.org/2019/02/the-mysterious-watcher-of-westfield/