Tips

Fakta Mencengangkan Seputar Gigi Insan Dalam Perjalanan Sejarah

Gigi merupakan bab badan yang amat penting bagi manusia. Jika tidak ada gigi, insan tidak akan dapat mengunyah makanannya. Gigi yang higienis dan rapi juga menciptakan penampilan seseorang terlihat lebih menarik. Berikut ini yakni fakta-fakta menarik lainnya mengenai gigi insan dan kiprahnya dalam sejarah.

Bangsa Romawi Membersihkan Mulut Memakai Air Kencing

 Gigi merupakan bab badan yang amat penting bagi insan Fakta Mencengangkan Seputar Gigi Manusia dalam Perjalanan Sejarah

Air kencing di masa kini dipandang sebagai hal yang menjijikan. Namun tidak demikian halnya kalau kita mundur hingga ke masa ribuan tahun yang lalu. Pasalnya bangsa Romawi Kuno diketahui kerap menggunakan air kencing insan dan binatang sebagai pembersih mulut.

Saking seringnya air kencing dipakai sebagai pembersih mulut, warga Romawi sengaja menaruh periuk di depan rumahnya biar orang yang kebetulan melintas dapat menumpang pipis di sana. Pemerintah Romawi bahkan hingga memberlakukan pajak khusus bagi mereka yang mengumpulkan dan menjual air kencing.

Masyarakat Romawi percaya bahwa dengan berkumur menggunakan air kencing, gigi mereka akan nampak lebih putih dan berkilauan. Meskipun terkesan menjijikan, ternyata ada dasar ilmiah yang cukup berpengaruh di balik penggunaan air kencing sebagai pembersih mulut. Air kencing mengandung amoniak, senyawa yang banyak dipakai dalam cairan pembersih rumah tangga. 

Egnatius yakni nama dari seorang warga Romawi yang merasa besar hati akan gigi putihnya sehingga ia selalu berusaha menyeringai dalam setiap kesempatan. Sebagai contoh, dikala sedang menghadiri sidang, Egnatius akan selalu terlihat tersenyum. Ketika orang-orang berduka dalam program pemakaman, Egnatius justru masih saja terlihat tersenyum lebar.

Kebiasaan Egnatius tersebut lantas menciptakan seorang pujangga Romawi yang berjulukan Cattulus merasa muak. Ia lantas menyindir Egnatius dengan menulis “tidak ada hal yang lebih ndeso selain tersenyum secara bodoh”.

Gigi Palsu Dulunya Terbuat dari Gigi Manusia

 Gigi merupakan bab badan yang amat penting bagi insan Fakta Mencengangkan Seputar Gigi Manusia dalam Perjalanan Sejarah

Di masa kini, gigi palsu dibentuk dari bahan-bahan buatan semisal porselen. Namun kalau kita mundur hingga beberapa kurun silam, ternyata yang dipakai pada gigi palsu yakni gigi insan yang sudah meninggal. 

Pada tahun 2016, arkeolog menemukan gigi palsu berjumlah 5 buah yang ternyata merupakan hasil campuran dari gigi beberapa orang. Gigi-gigi tersebut dirangkai menggunakan kawat yang terbuat dari emas, perak, dan tembaga. Menurut pemeriksaan, gigi palsu ini dibentuk antara kurun ke-14 hingga kurun ke-17.

Maraknya praktik pembuatan gigi palsu dengan gigi insan orisinil sebagai bahannya lantas memicu timbulnya bisnis jual beli gigi insan semenjak kurun ke-15. Orang-orang miskin sengaja menjual giginya sendiri biar dapat mendapat uang. Pemakaman dijarah secara sembunyi-sembunyi biar gigi jenazah yang dikuburkan di sana dapat diambil dan dijual.

Praktik mengumpulkan gigi turut menjalar ke medan perang. Sesudah terjadinya Pertempuran Waterloo di Belgia pada tahun 1815, warga dan tentara beramai-ramai menggeledah tentara yang sudah meninggal biar giginya dapat diambil dan dijual.

Gigi yang diambil dari orang mati biasanya yakni gigi seri dan taring alasannya yakni gigi geraham terletak di lokasi yang sulit diambil. Saat teknologi pembuatan gigi palsu kian canggih, gigi insan tidak lagi dipakai sebagai gigi palsu alasannya yakni gigi insan dapat membusuk dan ukurannya tidak selalu cocok dengan orang yang ingin memakainya.

Dulu, Tukang Cukur Juga Berprofesi Sebagai Dokter Gigi

 Gigi merupakan bab badan yang amat penting bagi insan Fakta Mencengangkan Seputar Gigi Manusia dalam Perjalanan Sejarah

Di masa kini, orang akan pergi ke dokter gigi kalau ingin mengobati atau mencabut giginya. Namun kalau di masa lampau, pekerjaan macam itu justru dilakukan oleh tukang cukur. Alasan kenapa pekerjaan yang berkaitan dengan gigi justru dilakukan oleh tukang cukur yakni alasannya yakni tukang cukur biasanya mempunyai peralatan yang dibutuhkan untuk mengobati dan mencabut gigi.

Kalaupun seseorang menderita sakit gigi dan memeriksan diri pada dokter, tidak jarang dokter kemudian menyarankan pasiennya untuk menemui tukang cukur biar giginya dapat dicabut. Dan alasannya yakni tukang cukur tidak mempunyai pengetahuan memadai seputar kesehatan gigi, mereka hanya fokus melaksanakan pencabutan gigi dan tidak memperdulikan hal-hal semisal pembusukan gigi yang mungkin bakal muncul.

Selain berprofesi rangkap sebagai tukang cabut gigi, tukang cukur juga mempunyai profesi sambilan sebagai dokter bedah. Baru semenjak tahun 1800-an, ada profesi khusus yang menangani duduk kasus kesehatan pada gigi.

Pencabutan Gigi Dulunya Dilakukan Memakai Tang 

 Gigi merupakan bab badan yang amat penting bagi insan Fakta Mencengangkan Seputar Gigi Manusia dalam Perjalanan Sejarah

Tang pelikan atau pelikan gigi yakni nama dari alat yang di masa lampau banyak dipakai untuk mencabut gigi. Ada alasan khusus mengapa alat ini kini tidak lagi digunakan. Jika tang pelikan kini masih dipakai oleh dokter gigi, maka mungkin tidak akan ada orang yang mau mengunjungi dokter gigi. 

Tang pelikan mendapat namanya dari bab penjepitnya yang terlihat menyerupai paruh burung pelikan. Benda ini diciptakan pada kurun ke-14 dan disebut-sebut sebagai salah satu alat cabut gigi pertama yang pernah ada. Tang pelikan mempunyai bentuk yang beragam, namun mempunyai cara kerja yang serupa.

Penacabutan gigi menggunakan tang pelikan dilakukan oleh tukang potong rambut. Mula-mula, pasien akan duduk di dingklik rendah dengan tukang cukur bangkit di belakangnya. Pasien kemudian akan memiringkan kepalanya ke belakang sambil membuka mulutnya. Tukang cukur kemudian akan menempatkan tang pelikan di sekitar gigi yang hendak dicabut.

Jika tang pelikan sudah dijepitkan pada gigi yang hendak dicabut, tukang cukur kemudian akan menarik tang pelikannya hingga giginya ikut tercabut. Cedera dan pendarahan jago seusai pencabutan gigi yakni hal yang lazim terjadi meskipun tukang cukur yang menggunakan tang pelukan sudah bertindak hati-hati.

Karena pada masa itu tidak ada metode lain yang dapat dipakai untuk mencabut gigi yang membusuk di dalam mulut, yang dapat dilakukan oleh pasien hanyalah menahan rasa sakit selama dan sehabis pencabutan gigi dilakukan.  

Gigi Hitam Dulunya Dianggap Indah

 Gigi merupakan bab badan yang amat penting bagi insan Fakta Mencengangkan Seputar Gigi Manusia dalam Perjalanan Sejarah

Di masa kini, orang yang mempunyai gigi hitam dianggap sebagai orang yang jorok dan malas membersihkan giginya. Namun pada masa Dinasti Tudor di Inggris, gigi hitam justru malah dianggap sebagai simbol kekayaan.

Gula-gula dan manisan pada masa Dinasti Tudor merupakan masakan yang enak dan berharga mahal. Sebagai akibatnya, hanya keluarga kerajaan dan aristokrat yang dapat membelinya. Saat seseorang mengkonsumsi manisan terlalu banyak, giginya pun mengalami pembusukan dan terlihat menghitam.
Ratu Elizabeth yakni pola dari anggota keluarga kerajaan yang diketahui pernah mengalami duduk kasus ini. Catatan sejarah mengatakan kalau salah satu giginya ada yang dicabut akhir mengalami pembusukan.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak mengubah cara pandang orang akan gigi hitam. Karena orang-orang kaya pada masa itu umumnya mempunyai gigi hitam akhir mengkonsumsi terlalu banyak manisan, gigi hitam pun muncul sebagai tren. Sampai-sampai mereka yang berasal dari golongan menengah ke bawah sengaja menghitamkan giginya biar dianggap berasal dari golongan kaya.

Bukan hanya Inggris yang menganggap gigi hitam sebagai simbol kesejahteraan. Orang Jepang pada masa kuno diketahui juga pernah mempunyai cara pandang serupa. Bedanya yakni mereka sengaja menghitamkan giginya menggunakan zat pewarna. Namun semenjak tahun 1870, praktik ini tidak boleh oleh pemerintah Jepang alasannya yakni dianggap tidak mencerminkan gaya hidup modern.

Sumber :
https://listverse.com/2019/03/31/10-disgusting-facts-about-historical-dentistry/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel