Tips

Mengenal Banco De Materiais, Bank Khusus Ubin Di Portugal

Mendengar kata bank, maka orang biasanya akan eksklusif membayangkan suatu tempat di mana siapapun dapat menyimpan uangnya di sana. Namun tidak demikian halnya dengan bank yang satu ini. Pasalnya bukannya menjadi tempat untuk menyimpan uang, bank ini justru menjadi tempat untuk menyimpan ubin. 

 maka orang biasanya akan eksklusif membayangkan suatu tempat di mana siapapun dapat menyimp Mengenal Banco de Materiais, Bank Khusus Ubin di Portugal

Banco de Materiais ialah nama dari bank yang dimaksud di sini. Lokasinya ada di kota Porto, Portugal. Dalam bahasa Portugis, Banco de Materiais berarti “Bank Material”. Di bank ini, anda dapat menemukan puluhan ribu ubin dengan motif dan warna yang amat beragam. Sejumlah ubin yang ada di sini bahkan sengaja ditata sedemikian rupa untuk mengilustrasikan peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi dalam sejarah bangsa Portugis.

Selama lebih dari 25 tahun, Bank Material sudah mengoleksi ribuan ubin dari aneka bangunan di seantero Portugal yang sudah dirobohkan atau sudah lapuk dimakan usia. Ubin yang disimpan di Bank Material bukan sekedar ubin biasa yang dipakai pada lantai, tetapi ubin berwarna-warni yang dipakai untuk melapisi dinding luar bangunan. Di Portugal, ubin macam itu dikenal dengan nama azulejos.

Dengan mengoleksi ubin dari bangunan-bangunan yang tersebar di Portugal, bank ini membantu melestarikan peninggalan yang menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah Portugal. Jumlah ubin yang dikoleksi oleh bank ini dilaporkan mencapai lebih dari 27.000 buah.

 maka orang biasanya akan eksklusif membayangkan suatu tempat di mana siapapun dapat menyimp Mengenal Banco de Materiais, Bank Khusus Ubin di Portugal

Terhitung semenjak tahun 2010, Bank Material mulai dibuka untuk umum. Sebanyak 12.000 orang diperkirakan mengunjungi Bank Material setiap tahunnya. Mereka yang mengunjungi bank ini mungkin akan eksklusif merasa jikalau mereka sedang mengunjungi perpustakaan atau rental kaset bergaya antik. Pasalnya di dalam bank ini, pengunjung akan disuguhi rak-rak berisi koleksi ubin yang sudah terpajang rapi. Sederhananya, Bank Material ini dapat dianggap sebagai museum khusus ubin.

Jika fungsi bangunan ini ialah untuk menyimpan dan memamerkan ubin, lantas mengapa bangunan yang bersangkutan menggunakan nama “bank”? Jawabannya ialah sebab bangunan ini juga dipakai untuk menampung ubin yang dititipkan oleh nasabah dan dapat diambil kembali dikala nasabah menginginkannya.

Bank Material juga memperlihatkan proteksi kepada mereka yang hendak merestorasi bangunan, namun mereka tidak tahu menyerupai apa materi dan penampakan ubin dari bangunan yang lama. Jika ubin yang dimaksud berhasil ditemukan, bank akan mengatakan ubin tersebut kepada pemilik bangunan secara cuma-cuma ditambah dengan pesan yang tersirat dari pakar. 

“Mereka semua sengaja meminta proteksi kami,” kata Paula Lage, teknisi senior di Bank Material. “Ini ialah hal yang sungguh penting ketika kita harus mengetahui materi penyusun material supaya penyusun bangunannya tidak cepat rusak.”

Tidak jarang pihak bank tidak berhasil menemukan ubin yang diinginkan oleh pemilik bangunan yang lama. Untuk kasus yang satu ini, pihak bank akan membantu pemilik bangunan dengan cara menyebarkan ubin pengganti yang serupa dengan ubin yang lama.

Keberadaan Bank Material terasa kian penting di tengah semakin pesatnya laju modernisasi dan semakin pentingnya tugas kota Porto sebagai tujuan wisata internasional. Sejak tahun 2010, Bank Material diketahui sudah membagi-bagikan lebih dari 14.000 ubin untuk keperluan restorasi 275 bangunan berbeda. Hasilnya, Porto berhasil mempertahankan arsitektur dan tata bangunannya yang khas sambil meningkatkan kualitas bangunannya di dikala yang sama.

 maka orang biasanya akan eksklusif membayangkan suatu tempat di mana siapapun dapat menyimp Mengenal Banco de Materiais, Bank Khusus Ubin di Portugal

“Apa yang kita lihat di Porto kini ini intinya ialah apa yang kita lihat pada kurun ke-19,” kata Luiz Mariz Ferreira, mantan guru yang kini bekerja di forum pelestarian bangunan. Pada kurun ke-19, hampir semua bangunan dilapisi dengan ubin azulejos. Mulai dari gereja hingga kedai kopi.

Namun seiring berjalannya waktu, tren penggunaan azulejos pada bangunan mulai berkurang. Sesudah Perang Dunia II, hampir tidak ada lagi bangunan yang didirikan menggunakan azulejos akhir lambatnya pertumbuhan ekonomi Portugal di bawah rezim diktator Antonio Salazar. Periode yang sama juga ditandai dengan berkurangnya upaya untuk merawat bangunan-bangunan yang sudah lebih dulu menggunakan azulejos.

Kendati azulejos mempunyai materi penyusun yang kuat,tidak demikian halnya dengan semen yang dipakai pada bangunan-bangunan berlapis azulejos. Sebagai akibatnya, bangunan-bangunan tadi mulai mengalami perapuhan sehingga nasib bangunan yang menggunakan azulejos juga ikut terancam.

Di dikala bangunan-bangunan dari kurun ke-19 kian banyak yang tidak terurus, warga kota Porto pun beramai-ramai bermigrasi ke pinggiran kota menuju tempat perumahan gres yang didirikan oleh pemerintah Portugal. Sudah jatuh tertimpa tangga, bangunan-bangunan yang terlantar tadi lalu malah dipreteli supaya ubinnya dapat diambil dan dijual kepada kolektor barang antik.

Awan mendung yang menaungi nasib azulejos akhirnya memudar sesudah pada tahun 1970-an, Portugal dilanda revolusi yang mengakhiri era kediktatoran. Seiring dengan semakin terbukanya kondisi domestik Portugal, kondisi ekonomi Portugal perlahan-lahan kian membaik dan peninggalan-peninggalan bersejarah di Portugal dipromosikan sebagai tujuan wisata internasional. 

Bangunan-bangunan berlapis azulejos juga ikut mendapat imbas positif dari meningkatnya sektor pariwisata Portugal. Kini turis dari dalam dan luar Portugal berduyun-duyun mengunjungi bangunan-bangunan ini sebab mereka ingin melihat sendiri menyerupai apakah penampakan dari bangunan eksotik ini. Bahkan pada tahun 1996, UNESCO hingga tetapkan sentra kota Porto sebagai Cagar Budaya Dunia.

 maka orang biasanya akan eksklusif membayangkan suatu tempat di mana siapapun dapat menyimp Mengenal Banco de Materiais, Bank Khusus Ubin di Portugal

Sebagai imbas dari meningkatnya minat publik di dalam dan luar Portugal akan azulejos, dorongan untuk melestarikan bangunan-bangunan berlapis azulejos pun menguat. Antara tahun 2013 hingga 2017, dewan kota Porto mengeluarkan 1.170 izin rehabilitasi bangunan. Jumlah yang kurang lebih meliputi lebih dari 70% bangunan yang ada di kota pelabuhan tersebut. Pada momen inilah, Bank Material memperlihatkan tugas pentingnya dalam menyimpan dan mendokumentasikan azulejos yang ada di kota Porto. 

“Bank Material berhasil mengubah aneka permasalahan sosial – pencurian dan degradasi – menjadi peluang di sektor budaya,” kata Lage. Tanpa keberadaan Bank Material, kota Porto yang ada kini mungkin tidak akan ada bedanya dengan kota-kota metrapolitan lain yang terlihat megah, namun monoton dan tidak mengandung kearifan lokal.

Walaupun Bank Material sudah menyimpan belasan ribu ubin azulejos, Lage ternyata merasa jikalau jumlah tersebut masih sangat sedikit dan belum mencerminkan semua azulejos yang pernah dibuat. “Pihak bank hanya menyediakan ubin yang mempunyai kesamaan pola, warna, dan format,” terang Lage. 
Tantangan lain yang dimiliki oleh Bank Material bukan semata-mata terkait seputar keterbatasan jumlah ubin, tetapi juga mengenai koleksi ubin yang sudah lebih dulu mereka miliki. Karena ubin tetap dapat mengalami pelapukan seiring berjalannya waktu, mereka harus melaksanakan investigasi dan perawatan secara berkala.

“Ubin-ubin ini ialah saksi bisu dari bermacam-macam periode dan mereka menjadi penanda akan warisan bersejarah kota ini,”  kata Lage. “Semua ubin mempunyai tugas yang penting, tak peduli berasal dari zaman apakah ubin-ubin ini.”

Di kota Porto sendiri, sebanyak kurang lebih 15,5% bangunan berlapis azulejos diperkirakan memerlukan restorasi yang bakal menelan biaya total 1,3 milyar dollar. Jumlah yang sama sekali tidak sedikit, namun dapat dianggap sepadan mengingat tujuan proyek ini ialah mempertahankan peninggalan bersejarah sekaligus ciri khas kota Porto. 

Sumber :
https://www.atlasobscura.com/articles/bank-of-materials-porto-portugal

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel