Fakta Unik Menarik Beruang Kutub Hewan Lucu Yang Menakutkan
Beruang kutub yakni pola dari binatang yang bisa terlihat lucu sekaligus menakutkan. Tubuhnya yang berwarna mayoritas putih dan ukurannya yang besar menjadi penyebabnya. Namun hal menarik seputar beruang kutub bukan hanya sebatas pada penampilannya. Berikut yakni fakta-fakta menarik seputar beruang kutub yang patut anda ketahui.
Beruang Kutub Bisa Berenang Sejauh Ratusan Kilometer
Walaupun bertubuh besar dan terkesan kikuk, beruang kutub ternyata merupakan binatang yang mahir berenang. Pasalnya selain mempunyai kuku-kuku yang tajam, beruang kutub juga mempunyai semacam membran di antara jarinya. Membran ini menciptakan beruang bisa menggunakan kakinya sebagai semacam dayung ketika berada di dalam air.
Saat berada di laut, beruang bisa berenang dengan kecepatan 10 km/jam. Sebagai perbandingan, perenang tercepat Olimpiade hanya bisa berenang dengan kecepatan maksimum 7 km/jam. Beruang kutub bukan hanya mahir berenang cepat. Hewan berbulu putih ini juga mempunyai stamina yang luar biasa. Beruang kutub diketahui bisa berenang sejauh 100 km tanpa putus-putus. Dengan kemampuannya tersebut, bukan hal yang mengherankan kalau ada sejumlah beruang kutub yang ditemukan pada gunung es yang berjarak lebih dari 300 km dari garis pantai terdekat.
Beruang kutub memanfaatkan kemampuannya berenang jauh untuk pergi ke habitat gres setiap kali habitat lamanya sudah tidak lagi menguntungkan untuk ditinggali. Pada tahun 2011, seekor beruang kutub betina dan anaknya dilaporkan berenang sampai sejauh 680 km selama 9 hari. Sahabat anehdidunia.com perjalanan andal tersebut sayangnya juga diikuti dengan dongeng sedih. Anak beruang kutub tadi mati di tengah perjalanan, sementara induknya mengalami penurunan berat tubuh sampai 22 persen ketika alhasil datang di darat.
Beruang Kutub Bersifat Kanibal
Beruang kutub yakni binatang karnivora yang menimbulkan anjing maritim sebagai masakan utamanya. Namun kalau anjing maritim sedang sulit ditemukan, beruang kutub juga mau memakan binatang apapun yang bisa didapatnya. Selama beberapa tahun terakhir, perubahan iklim dan melelehnya lapisan es Kutub Utara turut berdampak pada berubahnya sikap makan beruang kutub. Saat anjing maritim kian sulit didapat, beruang kutub pun mulai beralih mengkonsumsi masakan alternatif semisal telur burung laut.
Namun memakan telur saja masih belum cukup bagi beruang kutub. Sebagai solusinya, beruang kutub pun memakan beruang kutub lain yang berukuran lebih kecil. Fenomena di mana beruang kutub melaksanakan kanibalisme bahwasanya bukanlah hal yang baru. Namun selama beberapa tahun terakhir, masalah beruang kutub memakan satu sama lain mengalami peningkatan.
Pada tahun 2009 misalnya, sebanyak 8 ekor beruang kutub jantan nampak memakan anak beruang kutub di Manitoba. Lalu pada tahun 2010, fotografer Jenny Ross sempat mengabadikan momen mengerikan di mana seekor beruang kutub remaja memakan beruang kutub lain yang berukuran lebih kecil. Kasus-kasus kanibalisme beruangkutub diperkirakan tidak akan berkurang seiring dengan kian menipisnya lapisan es di Kutub Utara.
Beruang Kutub Nyaris Tidak Terdeteksi oleh Kamera Inframerah
Kamera inframerah yakni kamera yang beroperasi dengan melacak panas tubuh yang dipancarkan oleh objek. Teknologi inframerah lazim dipakai untuk melihat ada tidaknya makhluk hidup di suatu tempat kalau kondisi sedang gelap gulita. Kamera inframerah juga bisa dipakai untuk mendeteksi perbedaan suhu pada suatu objek dan lokasi.
Namun bagi beruang kutub, teknologi inframerah nyaris tidak mempunyai kegunaan untuk mendeteksi keberadaan mereka. Hal tersebut pertama kali diketahui ketika ilmuwan sedang mencari beruang kutub di daerah Arktik untuk diamati secara langsung. Mencari beruang kutub dengan menggunakan kamera biasa sangat sulit dilakukan alasannya beruang kutub mempunyai bulu berwarna putih yang nyaris serupa dengan habitat sekitarnya yang bersalju. Maka, ilmuwan pun lalu beralih ke metode kamera inframerah dengan cita-cita bisa melacak lokasi beruang kutub menurut panas tubuhnya.
Alangkah terkejutnya para ilmuwan begitu melihat kalau tubuh beruang merah nyaris tidak terdeteksi oleh kamera inframerah. Sahabat anehdidunia.com hanya mata dan mulutnya yang tidak tertutup oleh bulu yang nampak mencolok di kamera inframerah. Awalnya ilmuwan menduga kalau beruang kutub tidak terlacak oleh kamera inframerah akhir lapisan bulu dan lemak yang dimilikinya. Namun misteri tersebut alhasil berhasil dipecahkan oleh Jessica Preciado.
Dengan menggunakan teknologi khusus, Jessica berhasil menemukan bahwa alasan kenapa beruang kutub nyaris tidak terlihat oleh kamera inframerah adlaah alasannya kamera tersebut bukan hanya mendeteksi suhu, tetapi juga pancaran radiasi. Karena bulu beruang kutub mempunyai pancaran radiasi yang serupa dengan salju di sekitarnya, beruang kutub pun nyaris tidak terdeteksi oleh kamera inframerah.
Beruang Laut Diburu oleh Penduduk Asli Kutub Utara
Walaupun terkesan besar dan garang, beruang kutub ternyata juga diburu oleh manusia. Penduduk Inuit memburu beruang kutub supaya bisa memanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Menariknya, walaupun suku Inuit memburu beruang kutub, mereka juga memandang beruang kutub dengan penuh hormat.
Bagi suku Inuit, beruang kutub yakni jelmaan makhluk mistik yang statusnya nyaris setara dengan manusia. Oleh alasannya itulah, setiap kali seorang pemburu Inuit berhasil membunuh beruang kutub, ia akan pribadi melaksanakan ritual khusus untuk menghormati kematiannya.
Kulit beruang kutub akan diambil dan lalu dipajang selama beberapa hari sebagai wujud penghormatan. Jika beruang kutub yang dibunuh yakni jantan, suku Inuit akan memajang pisau bersama dengan kulit tadi. Tetapi kalau beruang kutubnya betina, yang dipajang bersama dengan kulit yakni busur.
Suku Inuit melaksanakan hal tersebut alasannya mereka percaya, arwah beruang kutub memerlukan akan menggunakan alat-alat yang dipajang tadi untuk membantunya di kehidupan setelah kematian. Mereka juga meyakini bahwa kalau seekor beruang kutub yang gres dibunuh diperlakukan dengan penuh hormat, beruang kutub lainnya akan membiarkan dirinya dibunuh oleh pemburu Inuit. Namun kalau suku Inuit tidak memperlihatkan persembahan apa-apa seusai membunuh beruang kutub, acara berburunya konon akan menjadi jauh lebih sulit.
Ada Penjara Khusus Beruang Kutub
Bagi penduduk di kota Churchill, Manitoba, Kanada, beruang kutub yakni tamu tak diundang yang kerap menampakkan diri setiap kali demam isu semi dan panas tiba. Melelehnya lapisan es di habitatnya pada musim-musim tersebut menimbulkan beruang kutub beramai-ramai pergi ke kota untuk mencari makan dan mengais-ngais sampah.
Penduduk Churchill sendiri sudah mencar ilmu untuk hidup berdampingan dengan beruang kutub. Setiap kali demam isu invasi beruang kutub tiba, penduduk lokal akan membiarkan rumahnya tidak terkunci supaya orang yang sedang dikejar-kejar beruang kutub bisa masuk ke sembarang rumah untuk bersembunyi sampai beruang kutubnya pergi.
Untuk mengusir beruang kutub, petugas lokal akan menghalaunya dengan kembang api dan peluru karet. Namun kalau beruang kutub masih saja kembali ke Churchill, beruang tersebut akan dibius dan lalu dikurung dalam ruangan kecil layaknya narapidana yang sedang dipenjara. Selama disekap, beruang kutub tidak diberi makan dan hanya diberi salju meleleh sebagai minum. Beruang kutub tidak akan mati kelaparan kendati disekap selama berbulan-bulan alasannya ia bisa hidup dari cadangan lemaknya.
Saat demam isu gugur atau hirau taacuh tiba, beruang kutub akan dikeluarkan dari ruang tahanannya dan dilepas ke habitat liarnya. Walaupun terkesan kejam, metode ini dipercaya efektif dalam memperlihatkan imbas jera kepada beruang kutub tersebut supaya ia tidak sembarangan masuk lagi ke dalam pemukiman penduduk.
referensi:
https://video.vice.com/en_ca/video/the-manitoba-town-with-a-polar-bear-prison/58eea3d950a511f57762b90f
https://listverse.com/2013/08/09/11-cool-facts-about-polar-bears/
https://listverse.com/2013/08/09/11-cool-facts-about-polar-bears/