Kasus Nekrofilia Ketertarikan Dengan Mayit Yang Menciptakan Anda Jijik
Nekrofilia yaitu sebutan untuk seseorang yang mempunyai ketertarikan seksual akan mayat. Bagi masyarakat umum, nekrofilia merupakan kelainan yang dianggap amat menjijikan seseorang normalnya hanya akan tertarik pada orang yang masih hidup. Berikut ini yaitu beberapa pola kasus nekrofilia menakutkan yang bakal menciptakan anda merinding.
Genzo Kurita
Antara tahun 1948 hingga tahun 1952, Genzo Kurita melaksanakan rentetan tindak kejahatan yang menagetkan kaum perempuan. Saat ia pertama kali ditangkap pada tahun 1952, Kurita awalnya hendak dieksekusi alasannya yaitu tertangkap tangan membunuh perempuan berusia 24 tahun dan kemudian berafiliasi tubuh dengan mayatnya. Dalam kasus yang sama, ia juga diketahui membunuh bibi korban yang sudah berusia 63 tahun.
Penyelidikan lebih dalam yang dilakukan oleh polisi menemukan kalau pembunuhan yang dilakukan kepada 2 orang perempuan tadi hanyala puncak gunung es dari rangkaian agresi kejahatan yang dilakukan oleh Kurita.
Pada bulan Oktober 1951 misalnya, Kurita diketahui memperkosa seorang perempuan berusia 29 tahun sebelum kemudian membunuhnya. Namun tindakan kejinya masih belum berhenti hingga di sana. Ia kemudian membuang mayat perempuan tersebut beserta 3 orang anaknya yang masih hidup ke dalam jurang. Ajaibnya, salah satu anak tersebut ada yang bertahan hidup seusai dilemparkan ke dalam jurang.
Dalam kasus kejahatan lain, Kurita diketahui menyelinap masuk ke dalam rumah seorang perempuan yang sedang terlelap. Sahabat anehdidunia.com sesudah membunuh perempuan tersebut, Kurita kemudian melaksanakan kekerabatan tubuh dengan mayat tersebut sebelum kemudian pergi melarikan diri. Atas tindakannya ini, Kurita kemudian dieksekusi mati dengan cara digantung pada tahun 1959.
Karen Greenlee
Sebanyak 90 persen pelaku kasus nekrofilia diketahui berjenis kelamin. Dari 10 persen kaum perempuan yang diketahui pernah melaksanakan praktik nekrofilia, Karen Greenlee yaitu salah satunya. Saat dirinya ditangkap oleh polisi pada tahun 1979, Greenlee yang ketika itu berusia 23 tahun mengaku sudah berafiliasi tubuh dengan setidaknya 20 mayat pria.
Greenlee sendiri sanggup melaksanakan kekerabatan dengan banyak mayat sekaligus alasannya yaitu perempuan ini berprofesi sebagai petugas pengawet mayat di Pemakaman Sacramento, California, AS. Greenlee mengaku tertarik untuk melaksanakan kekerabatan tubuh dengan mayat alasannya yaitu menurutnya mayat memancarkan aroma yang khas dan ia mendapat kesenangan tersendiri setiap kali menyaksikan pemakaman seseorang yang menarik minat dirinya.
Saat tindakan terlarang Greenlee terhadap mayat berhasil terungkap, polisi pada awalnya kebingungan harus menjerat Greenlee dengan pasal apa mengingat praktik nekrofilia tidak tergolong sebagai pelanggaran aturan dalam peraturan negara bab California.
Demi menunjukkan pengaruh jera pada Greenlee, polisi lantas menangkap Greenlee atas tuduhan mengendarai kendaraan beroda empat mayit secara ilegal dan mengganggu pemakaman sesudah ia menculik mayat John Mercure yang meninggal dalam usia 33 tahun.
Greenlee menjalani sanksi penjara selama 11 bulan serta hidup dalam pengawasan selama 2 tahun. Ia juga diharuskan membayar denda sebesar 255 dollar. Saat Greenlee hasilnya bebas, ia kerap dimintai pendapat oleh orang-orang yang tertarik akan kelainan nekrofilia.
Hickory Street Four
Pada bulan Januari 2014, empat sekawan yang terdiri dari Alisa Massaro, Joshua Miner, Adam Landerman, dan Bethany McKee memikat 2 orang kenalan mereka yang berjulukan Eric Glover dan Terrence Rankins untuk mengunjungi apartemen kediaman Massaro di negara bab Illinois, AS.
Begitu Glover dan Rankins sudah datang di sana, Massaro dan ketiga orang temannya tadi kemudian membunuh Glover dan Rankins untuk merampas harta benda yang dibawa oleh keduanya. Detail mengenai pembunuhan itu sendiri agak simpang siur.
Menurut klaim Miner, mereka membunuh Glover dan Rankins alasannya yaitu salah satu di antara mereka mencoba memperkosa McKee. Namun kalau berdasarkan legalisasi Massaro dan McKee, keduanya justru diminta pergi ke luar ruangan terlebih dahulu oleh Miner dan Landerman agar keduanya sanggup membunuh Glover dan Rankins tanpa menciptakan teman-teman wanitanya histeris.
Namun jikalau kejadian tadi masih belum cukup mengerikan, apa yang terjadi selanjutnya sungguh di luar nalar. Sahabat anehdidunia.com setelah berhasil menghabisi Glover dan Rankins, para pelaku kemudian melaksanakan kekerabatan tubuh di atas atau di samping mayat.
Atas tindakan mereka membunuh Glover dan Rankins, pada tahun 2015 McKee, Miner, dan Landerman dijatuhi sanksi penajra seumur hidup tanpa kemungkinan pengampunan hukum. Sementara Massaro “hanya” dieksekusi penjara 10 tahun sesudah ia oke untuk menunjukkan legalisasi yang memberatkan 3 orang rekannya tadi.
Victor Ardisson
Victor Ardisson seorang laki-laki asal Muy, Perancis, yang sehari-harinya berprofesi sebagai penggali kuburan dan petugas pemakaman. Selama menjalani profesinya tersebut, Ardisson secara rahasia juga melaksanakan kekerabatan tubuh dengan begitu banyak mayat selama bertahun-tahun.
Saat agresi terselubungnya hasilnya terkuak, Ardisson mengaku sudah melaksanakan kekerabatan tubuh kepada lebih dari 100 mayat. Ia bahkan mengaku kalau mayat-mayat yang sudah ia kuburkan ada yang ia gali kembali agar mayatnya kemudian sanggup ia bawa pulang ke rumahnya.
Ketika polisi menggeledah rumah Ardisson, polisi menemukan mayat dari seorang anak perempuan yang gres berusia 3 tahun. Gilanya lagi, Ardisson mengaku kalau ia kerap tidur sambil menyetubuhi mayat anak gadis tersebut. Ardisson juga diketahui menyimpan tengkorak dari mayat perempuan berusia 13 tahun.
Ardisson mengaku kerap menciumi tengkorak tersebut yang ia anggap sebagai pasangannya sendiri. Di hadapan polisi, Ardisson mengaku kerap berbicara dengan mayat-mayat yang ia simpan di rumahnya dan memperlakukan mayat-mayat tersebut layaknya sosok yang masih hidup. Ardisson bahkan mengaku kalau ia kerap merasa murung setiap kali mayat-mayat tersebut tidak mau menanggapinya.
Marcelo de Andrade
Marcelo de Andrade yaitu nama dari seorang pembunuh berantai asal Brazil yang juga dijuluki sebagai Vampir Niteroi. Julukan tersebut bukanlah julukan yang sama sekali tidak berdasar alasannya yaitu selain membunuh para korbannya, Andrade diketahui juga menghisap darah korbannya layaknya vampir.
Andrade mempunyai masa kemudian yang terbilang kelam. Sebelum menjadi pembunuh berantai, Andrade yang gres berusia remaj harus menjalani profesi sebagai pekerja seks demi bertahan hidup. Sahabat anehdidunia.com setelah ia gagal melaksanakan agresi bunuh diri, Andrade kemudian dikirim ke sekolah khusus dengan cita-cita tabiatnya sanggup berubah.
Namun semenjak menjalani kehidupan barunya tersebut, nasib Andrade tetap tidak membaik alasannya yaitu ia kerap dipukuli. Ketika Andrade menginjak usia 23 tahun, ia mencoba mencari pencerahan dengan cara bergabung dengan sebuah denominasi Katolik Pentakosta yang berjulukan Gereja Umum Kerajaan Tuhan.
Yang ironis, di ketika ia mencoba memperbaiki diri dengan mendekatkan diri pada agama, Andrade di ketika yang sama juga terlibat dalam rangkaian agresi pembunuhan sepanjangtahun 1991. Korban-korban Andrade semuanya yaitu anak laki-laki miskin yang bekerja sebagai pekerja seks atau pengedar narkoba.
Selain membunuh, Andrade diketahui juga melaksanakan melakukan kekerabatan tubuh terhadap mayat para korbannya. Sepak terjang Andrade gres berakhir sesudah dirinya ditangkap oleh polisi pada bulan Desember 1991. Dua tahun kemudian, Andrade dikirim ke rumah sakit jiwa alasannya yaitu ia dinyatakan mempunyai gangguan kejiwaan.
referensi:
https://listverse.com/2016/07/19/10-disturbing-cases-of-necrophilia/
https://cvltnation.com/the-unrepentant-necrophile/