Hal Mencengangkan Yang Pernah Dilakukan Insan Pada Mayit Orang Lain
Saat seseorang meninggal, maka jenazahnya biasanya akan dikuburkan setelah menjalani ritual pemakaman. Dalam kasus lain, mayat yang bersangkutan tidak dikubur di dalam tanah, melainkan dibakar. Namun selain 2 metode pemakaman tadi, masih banyak cara lain yang pernah dilakukan oleh insan di banyak sekali belahan dunia untuk menghormati kerabatnya yang gres saja pergi untuk selamanya. Berikut ini yakni beberapa contohnya.
Masyarakat tradisional Tibet di Cina selatan mempunyai ritual pemakaman yang terbilang menyeramkan. Saat seseorang meninggal dunia, warga desa kemudian beramai-ramai akan membawa jasadnya ke atas gunung. Di sana, biksu akan menggelar semacam upacara pemakaman sambil mengkremasi dupa.
Begitu ritualnya sudah selesai, badan mayat kemudian akan dipotong-potong dan digeletakkan begitu saja di tanah. Sesudah beberapa lama, burung-burung vultur pemakan bangkai akan mendatangi onggokan mayat tersebut untuk memakannya. Sementara para biksu dan penerima pemakaman hanya akan menyaksikan burung-burung tersebut makan dengan lahap.
Menurut doktrin masyarakat Tibet, badan insan intinya hanyalah semacam wadah. Jika seseorang meninggal dunia, maka itu berarti tubuhnya sekarang sudah menjadi wadah kosong yang ditinggalkan oleh jiwanya. Sebagai cara untuk mengembalikan “wadah” ini ke alam, badan mayat yang bersangkutan pun dibiarkan menjadi kuliner vultur.
Ritual pemakaman unik ini dikenal dengan istilah pemakaman langit (Sky Burial) dan hanya dilakukan kalau orang yang bersangkutan meninggal bukan akhir penyakit menular yang berbahaya. Jika seseorang diketahui meninggal akhir penyakit berbahaya, maka jasad orang yang bersangkutan akan dibakar supaya penyakitnya tidak menyebar.
Burung-burung vultur biasanya hanya akan memakan bab daging dari mayat dan membiarkan tulangnya begitu saja. Sahabat anehdidunia.com sebagai cara untuk memastikan supaya setiap bab dari badan mayat dikembalikan ke alam, tulang belulang mayat akan dihancurkan menjadi bubuk dan dijadikan adonan kuliner burung lain.
Dijadikan Berlian
Penduduk Inggris pada kurun ke-19 mempunyai kebiasaan membuat benda bernilai dari sisa-sisa mayat orang yang dicintainya sebagai cara supaya sanggup tetap dekat dengannya. Pada awalnya mereka membuat embel-embel yang terbuat dari rambut almarhum. Seiring dengan kian majunya teknologi, sekarang mereka yang ingin mempraktikkan kebiasaan serupa sanggup membuat berlian yang berasal dari sisa-sisa mayat orang yang dicintainya.
Tubuh insan sebagian besarnya terbuat dari air, namun sebanyak 18 persennya terdiri dari karbon. Karbon yakni elemen kimia yang juga menjadi materi penyusun berlian. Proses penciptaan berlian yang terbuat dari sisa-sisa jasad insan dilakukan dengan menggandakan konsep penciptaan berlian yang terjadidi bawah permukaan Bumi.
Berlian terbentuk secara alamiah dikala timbunan karbon di bawah permukaan Bumi mendapatkan suhu dan tekanan tinggi dalam jangka waktu yang lama. Konsep tersebut lantas ditiru oleh mereka yang ingin membuat berlian yang terbuat dari badan manusia.
Setelah badan seseorang dikremasi, abunya kemudian ditempatkan dalam perangkat khusus yang sanggup mengatakan suhu dan tekanan tinggi pada bubuk tadi. Sesudah beberapa minggu, bongkahan berlian yang tercipta kemudian diukir dan dipoles supaya terlihat bagus layaknya berlian-berlian yang ada di toko perhiasan.
Di banyak negara, seseorang yang gres meninggal akan dimakamkan dengan cara dikuburkan. Namun kian terbatasnya lahan pemakaman menjadikan jumlah lahan yang sanggup dipakai untuk menguburkan mayat semakin usang semakin sedikit.
Katrina Spade lantas mencoba mengatakan solusi untuk mengatasi dilema kelangkaan tanah kuburan sambil mengatakan manfaat bagi lingkungan. Solusinya yakni mengubah mayat seseorang menjadi pupuk kompos.
Spade tidak main-main dengan idenya tersebut. Ia bahkan sudah mendirikan bangunan khusus untuk mengubah mayat insan menjadi kompos. Bangunan tersebut intinya yakni sejenis menara yang bab dalamnya penuh dengan serpihan kayu untuk membantu proses penguraian mayat menjadi kompos.
Penguraian dimulai dikala petugas memasukkan mayat ke dalam timbunan serpihan kayu. Penyejuk udara kemudian menghisap masuk udara dan mengalirkannya ke seluruh bab dalam menara. Air dan gula juga dialirkan ke dalam timbunan kayu supaya kuman pengurai yang ada di dalamnya sanggup bekerja secara optimal.
Sesudah beberapa bulan, mayat tersebut sudah nampak berubah wujud menjadi gumpalan tanah. Jika keluarga mayat bersedia, mereka diperbolehkan membawa pulang sebagian gumpalan tanah kompos tersebut.
Spade dan rekannya sudah melaksanakan percobaan penguraian dengan menggunakan bangkai hewan. Jika tidak ada kendala, rencananya menara yang mengubah jasad insan menjadi kompos bakal mulai dibuka untuk umum pada tahun 2023 di Seattle, AS.
Acara pemakaman kerap dianggap sebagai program yang penuh dengan nuansa kesedihan dan kemuraman. Wajar saja alasannya yakni siapapun niscaya merasa berat kalau harus berpisah dengan orang yang sudah begitu dekat dengannya. Namun bagi sebagian orang, pemakaman tidak harus selalu digelar dengan nuansa penuh duka.
Sebagai cara untuk mengenang orang yang gres saja meninggal sekaligus memberi semangat kepada mereka yang gres ditinggalkan, sejumlah perusahaan pemakaman di AS membuka jasa mengubah bubuk mayat menjadi kembang api.
Aktor populer Johnny Depp yakni pola dari orang yang melaksanakan pemakaman dengan cara meluncurkan kembang api yang mengandung bubuk sahabatnya, Hunter S. Thompson. Dibandingkan dengan program pemakaman biasa, program pemakaman Thompson terbilang megah dan meriah alasannya yakni pemakaman ini menelan biaya sampai jutaan dollar.
Sejak Depp melaksanakan pemakaman dengan metode macam itu, kian banyak orang yang tertarik untuk melaksanakan pemakaman dengan cara meluncurkan kembang api. Bagi mereka, pemakaman ini sekaligus menjadi cara untuk mengatakan penghormatan terakhir secara spektakuler pada orang yang gres saja meninggal.
Karena roket kembang api mempunyai ukuran yang kecil, satu roket kembang api hanya sanggup memuat bubuk mayat yang ukurannya sesendok. Kaprikornus keluarga atau sobat dari mayat sanggup menyisihkan sebagian kecil dari bubuk mayat tersebut untuk dijadikan kembang api yang diluncurkan ke udara, kemudian menyimpan sisanya supaya mereka senantiasa mempunyai kenangan akan almarhum.
Mendengar kata kanibalisme, maka orang akan selalu membayangkannya secara negatif. Pasalnya insan normalnya tidak akan memakan daging sesamanya sendiri. Namun sejumlah suku tradisional diketahui masih menjalankan kanibalisme. Menariknya, daging insan yang mereka makan bukan hanya yang berasal dari pihak musuh, tetapi juga daging sesama anggota suku mereka sendiri.
Pada simpulan dekade 1980-an, pakar antropologi Aparecida Vilaca melaksanakan ekspedisi ke dalam hutan Amazon di Brazil untuk menilik praktik kanibalisme yang dilakukan oleh suku pribumi Wari. Mereka diketahui mempraktikkan 2 tipe kanibalisme: eksokanibalisme (memakan daging insan yang berasal dari pihak musuh atau luar suku) serta endokanibalisme (memakan daging insan anggota sukunya sendiri).
Untuk kasus kanibalisme yang pertama, suku yang bersangkutan akan melakukannya secara gegap gempita layaknya pesta. Namun untuk kasus kanibalisme yang kedua, para anggota suku Wari akan melakukannya sebagai cara untuk berkabung.
Saat anggota suku mereka ada yang meninggal, tubuhnya akan dipotong-potong dan kemudian diolah menjadi makanan. Sahabat anehdidunia.com para anggota suku kemudian memakan dagingnya secara beramai-ramai dalam suasana muram. Selain di pedalaman Brazil, endokanibalisme diketahui juga pernah dipraktikkan di Australia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Sumber :
https://www.cracked.com/article_16858_the-6-coolest-things-you-can-do-with-your-dead-body.html
https://www.cracked.com/article_16858_the-6-coolest-things-you-can-do-with-your-dead-body.html
https://listverse.com/2019/09/05/top-10-ways-to-dispose-of-your-body-after-death/
https://www.wired.com/2016/10/inside-machine-will-turn-corpse-compost/