Grand Canyon Selain Indah Ada Hal Angker Sanggup Ditemukan
Grand Canyon ialah sebutan untuk lembah atau ngarai raksasa yang terletak di sekitar Sungai Colorado, AS. Karena lembah ini mempunyai pemandangan yang begitu menakjubkan, ngarai ini pun senantiasa dikunjungi oleh para wisatawan dari dalam dan luar negeri. Namun dongeng mengenai Grand Canyon tidak selalu mengenai hal-hal yang menakjubkan. Kawasan bertebing ini juga menjadi lokasi dari hal-hal menyeramkan yang tidak banyak diketahui orang:
Benda Terkutuk
Navajo blanket via navajopeople.org |
Pada tahun 1879, Don Maguire yang berprofesi sebagai pedagang sedang menempuh perjalanan menyeberangi Sungai Colorado. Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan seorang perempuan asing yang berjulukan Emma Lee. Emma kemudian menghadiahinya sebuah kain selimut buatan suku Indian Navajo.
Sembari menawarkan kain tersebut, Emma memperingatkan Don kalau kain tersebut mungkin mengandung kutukan. Pasalnya sebelum ini, kain tersebut merupakan kain milik suami Emma yang meninggal secara misterius. Namun peringatan tersebut pada awalnya tidak diindahkan oleh Don yang menganggapnya sebagai takhyul semata.
Selama 2 tahun berikutnya, Don balasannya sadar kalau peringatan yang dilontarkan oleh Emma bukanlah isapan jempol semata. Menurut akreditasi Don dalam catatannya, ia mengalampi banyak kesialan dan musibah semenjak membawa kain pertolongan Emma. Rentetan kemalangan yang menimpanya gres berhenti setelah ia tidak lagi mempunyai kain tersebut.
Kasus yang dialami oleh Don ternyata hanyalah puncak gunung es dari kejadian-kejadian absurd yang melibatkan benda-benda peninggalan suku Indian di Grand Canyon. Menurut akreditasi petugas keamanan setempat, sejumlah turis diketahui kerap mencuri benda-benda antik di pemakaman suku Indian. Namun tidak usang kemudian, para turis tersebut mengembalikan barang-barang yang mereka curi secara sukarela alasannya mereka mengaku kerap mengalami kejadian aneh sehabis itu.
Hewan-Hewan Berbahaya
Grand Canyon bukan hanya dikenal dengan pemandangannya yang spektakuler. Sejumlah binatang buas diketahui juga menghuni daerah ngarai raksasa ini. Mulai dari singa gunung, beruang, hingga rusa elk yang sanggup bertindak bergairah kepada manusia. Bahkan binatang kecil semisal bajing juga tidak sanggup dipandang remeh alasannya mereka sanggup menggigit insan secara membabi buta.
Salah satu masalah simpulan hidup yang melibatkan binatang buas pernah terjadi di Grand Canyon pada tahun 1933. Pada tahun tersebut, seorang laki-laki berusia 43 tahun yang berjulukan Cochrane pada awalnya sedang berjalan-jalan santai di salah satu jalur Grand Canyon.
Saat tengah berjalan-jalan itulah, Cochrane tanpa sengaja berpapasan dengan ular derik. Ular tersebut memang tidak hingga menggigit Cochrane. Namun alasannya Cochrane sudah terlanjur ketakutan, ia pun terkena serangan jantung dan meninggal. Uniknya, biarpun di Grand Canyon memang terdapat ular berbisa, belum pernah ada masalah orang yang meninggal jawaban digigit ular.
Tempat Bunuh Diri Favorit
Karena Grand Canyon mempunyai medan yang begitu tinggi dan berundak-undak, sejumlah orang nekat mengakibatkan Grand Canyon sebagai tempat untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Pada tahun 2009 contohnya, seorang laki-laki berusia 57 tahun yang berjulukan Gheorge Chiriac nekat bunuh diri dengan cara mengemudikan mobilnya sendiri hingga memasuki jurang tidak usang setelah ia pergi meninggalkan Hotel El Tovar tempatnya menginap.
Kasus yang menimpa Chiriac nampak tidak ada apa-apanya jikalau dibandingkan dengan masalah yang menimpa Patricia Astolfo. Wanita berusia 36 tahun tersebut pada awalnya mencoba bunuh diri dengan cara mengemudikan mobilnya hingga ke tepi jurang. Namun alasannya ban mobilnya menyangkut pada batu, mobilnya pun tidak hingga jatuh ke dalam jurang.
Patricia ternyata masih enggan menyerah. Kini ia nekat berlari dan melompat ke bawah. Namun lagi-lagi ia tidak hingga meninggal alasannya ia terjatuh di atas pilar watu yang berjarak 6 meter dari tempatnya pertama kali menjatuhkan diri. Dalam kondisi masih hidup namun terluka, Patricia nekat merangkak ke tepi pilar watu dan menjatuhkan dirinya sendiri. Kali ini ia berhasil mengakhiri nyawanya sendiri.
Kasus yang lebih gila pernah terjadi pada tahun 2004. Pada awalnya, sebuah helikopter berisi sejumlah wisatawan terbang lambat di atas Grand Canyon. Mendadak, seorang penumpang yang berusia 20-an nekat melompat ke titik terdalam ngarai yang kedalamannya mencapai 1.200 meter. Insiden tersebut tak pelak mengejutkan penumpang yang lain alasannya ketika penerbangan masih berlangsung, laki-laki tersebut nampak berperilaku normal dan kalem.
Hotel Berhantu
Entah ada hubungannya atau tidak dengan banyaknya kasus-kasus simpulan hidup yang pernah terjadi di Grand Canyon, di ngarai ini juga terdapat bangunan yang menyandang reputasi angker. Hotel El Tovar yang berjarak hanya 6 meter dari tebing selatan Grand Canyon ialah nama dari bangunan yang dimaksud di sini.
Pertama kali dibuka pada tahun 1905, hotel ini menjadi lokasi munculnya kasus-kasus penampakan yang menciptakan para pengunjungnya merasa kapok untuk kembali menginap ke sana. Bahkan ketika pengunjung belum memasuki bangunan hotel ini, ia sudah eksklusif disuguhi dengan pemandangan yang menciptakan bulu kuduk merinding. Di depan bangunan hotel, nampak watu nisan yang bertuliskan “Pirl A. Ward: 1879–1934”.
Di bersahabat watu nisan tersebut, para pengunjung dan pegawai hotel mengaku kerap menjumpai sosok misterius berjubah hitam yang berjalan dari tangga menuju watu nisan sebelum kemudian menghilang di antara kerimbunan hutan. Mereka yang pernah memasuki bangunan hotel juga mengaku pernah menjumpai laki-laki renta misterius di lantai tiga hotel.
Jika hal itu masih belum cukup, pada tahun 2009 pernah ada masalah orang yang mengemudikan mobilnya ke dalam jurang sempurna sehabis meninggalkan hotel. Meskipun kisah-kisah mistis terkait hotel ini tak pelak bakal menciptakan siapapun merasa ngeri ketika ingin menginap di dalamnya, tidak sedikit pula yang sengaja jauh-jauh tiba ke hotel ini untuk menandakan sendiri cerita-cerita misterius yang melingkupi hotel ini.
Tabrakan Antar Pesawat
Salah satu insiden kecelakaan pesawat paling mematikan yang pernah terjadi di AS ternyata mengambil tempat di atas Grand Canyon. Kejadian naas tersebut terjadi pada tanggal 30 Juni 1956. Kurang lebih sekitar satu jam sehabis terbang meninggalkan Bandara Internasional Los Angeles, pesawat maskapai United Airlines Nomor Penerbangan 718 and Trans World Airlines Nomor Penerbangan Flight 2 bertabrakan satu sama lain di atas Grand Canyon.
Tim pencarian pun eksklusif dikerahkan ke lokasi terjadinya goresan untuk menemukan serpihan pesawat dan badan para korban. Namun gres pada keesokan harinya, cuilan bangkai pesawat berhasil ditemukan. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Badan Aeronautika Sipil, kecelakaan ini terjadi alasannya kedua pesawat sama-sama terbang di luar jalur yang seharusnya.
Kedua pesawat tersebut juga diketahui sedang berada pada ketinggian yang sama ketika terbang keluar jalur. Karena ketika itu cuaca berawan, kedua pilot tidak sempat menghindar ketika pesawat mereka sudah berjarak begitu bersahabat satu sama lain. Akibat kecelakaan ini, seluruh penumpang yang berjumlah 128 orang harus kehilangan nyawanya.
Hasil pemeriksaan menyeluruh mengenai insiden kecelakaan ini gres dirilis setahun kemudian. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, cuaca jelek dan minimnya komunikasi dinyatakan sebagai penyebab terjadi kecelakaan. Walaupun kecelakaan ini terjadi pada setengah kala yang lalu, sisa-sisa kecelakaan ini masih sanggup dijumpai hingga sekarang. Saat matahari sedang bersinar terik, sisa-sisa serpihan logam pesawat terkadang nampak terlihat bersinar dari kejauhan.
referensi:
https://listverse.com/2017/09/28/top-10-unsettling-facts-and-horrors-of-the-grand-canyon/